OLEH : TAUFIKURRAHMAN, M.Ag
Ibnu hajar al-Atsqalani dalam kitab Nasaih al-‘Ibad mengutip perkataan Syekh Abdul Qadir Jailani tentang tipe manusia berkaitan dengan lisan dan hatinya.
Menurut beliau, berkaitan dengan lisan dan hatinya, manusia dapat digolongkan menjadi empat tipe yaitu:
1. Manusia yang tidak mempunyai lidah dan hati
Tipe pertama dari manusia ini adalah mereka yang suka berbuat maksiyat dan tidak bisa menjaga lisannya. Maka hendaklah kita berhati-hati dari orang yang seperti ini dan menjauh dari mereka, karena mereka adalah ahlul adzab, manusia yang akan mendapatkan adzab dari Allah swt. Bergaul dengan mereka tidak mempunyai manfaat, bahkan mungkin saja kita akan ikut terjerumus kepada perbuatan-perbuatan dosa dan maksiyat sebagaimana yang telah mereka lakukan
2. Manusia yang mempunyai lidah akan tetapi tidak mempunyai hati
Tipe yang kedua adalah manusia yang ucapannya banyak mengandung hikmah. Kata-katanya sangat memikat manusia. Ia banyak menyeru manusia kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah swt. Akan tetapi sangat disayangkan adalah bahwa dia tidak mengamalkan apa yang dia serukan kepada orang lain. Orang seperti ini dikecam oleh Allah swt di dalam al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ () كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (الصف :2-3)
Di dalam kitab ta’lim muta’allim bahkan dikatakan bahwa mereka akan diadzab terlebih dahulu daripada para penyembah berhala
3. Manusia yang mempunyai hati, akan tetapi tidak mempunyai lidah
Tipe manusia yang ketiga adalah orang mukmin yang tidak ditampakkan oleh Allah swt kepada manusia. Allah swt memperlihatkan kepada dirinya aib dan kesalahannya, menyinari hatinya dengan cahaya keimanan, memberikan pengetahuan kepadanya akan bahaya bergaul dengan manusia dan bahaya ucapan-ucapan yang tidak berguna. Orang ini adalah wali Allah swt yang senantiasa dijaga oleh Allah swt. Tipe ketiga sangat baik untuk kita dekati agar kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat darinya.
4. Manusia yang mempunyai lidah dan hati
Tipe terakhir adalah orang mempelajari ilmu, mengajarkannya kepada orang lain serta mengamalkan apa yang dia ketahui berdasarkan ilmunya. Mereka adalah orang yang ‘alim, mengenal Allah swt dan tanda-tanda kekuasaannya, di mana Allah swt menitipkan dalam hatinya ilmu yang jarang diberikan kepada orang lain, memberikan kelapangan dalam dadanya untuk menerima ilmu dari Allah swt. Orang ini adalah orang yang berguna bagi dirinya dan juga ummat manusia.
Allah swt berfirman dalam al-Qur’an:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (فصلت :33)
No comments:
Post a Comment